Panjang tembok ini aslinya sekitar 485 meter, dan sekarang sisanya hanyalah 60 meter.
Orang Yahudi percaya bahwa tembok ini tidak ikut hancur sebab di situlah berdiam "Shekhinah" (kehadiran ilahi). Jadi, berdoa di situ sama artinya dengan berdoa kepada Tuhan.
Tembok ini dulunya dikenal hanya sebagai Tembok Barat, tetapi kini disebut "Tembok Ratapan" karena di situ orang Yahudi berdoa dan meratapi dosa-dosa mereka dengan penuh penyesalan. Selain mengucapkan doa-doa mereka, orang Yahudi juga meletakkan doa mereka yang ditulis pada sepotong kertas yang disisipkan pada celah-celah dinding itu.
Dinding ini dibagi dua dengan sebuah pagar pemisah (mechitza) untuk memisahkan laki-laki dan perempuan. Orang Yahudi Ortodoks percaya bahwa mereka tidak boleh berdoa bersama-sama dengan kaum perempuan.
Bagi umat Muslim, dinding ini juga merupakan bagian dari dasar Masjidil Aqsa dan Masjidil Omar (Arab: قبة الصخرة Qubbat As-Sakhrah), serta diyakini sebagai gerbang tempat berangkatnya Nabi Muhammad s.a.w. dari Yerusalem ke surga (mi'raj) dengan mengendarai Buraq
Tembok Ratapan ini diperebutkan antara umat Yahudi dan Muslim di Yerusalem. Ketika bagian Yerusalem ini berada di bawah kekuasaan Arab, orang Yahudi mengalami kesulitan untuk mengunjunginya dan berdoa di sana. Kini, di bawah kekuasaan Israel, umat Muslim maupun Yahudi dapat mengunjunginya, namun banyak orang Yahudi yang sangat mengharapkan dibangunnya kembali Bait Suci Salomo, dan itu berarti terlebih dulu menghancurkan kedua masjid di atas.
DINDING RATAPAN WAKAF DARI UMAT ISLAM
Adalah Dr. Shmuel Berkowitz, pakar hukum dari Jerusalem Institut for Israel Studies, mengumumkan penelitiannya bahwa Dinding Ratapan adalah bagian dari wakaf umat Islam. Kseimpulan ini diperoleh Shmuel setelah meneliti tempat-tempat yang disucikan kaum Muslim, kristen, dan yahudi di kota tua Jerusalem.
Shmuel, seorang pakar dari yahudi, menyampaikan kesimpulannya setelah melakukan kajian terhadap dokumen suci yang diakui masing-masing pemeluk agama, dan juga dokumen historis para penguasa yang pernah berkuasa di Jerusalem. Ternyata, "Pengakuan yang dilontarkan kaum yahudi selama ini sangat lemah. Tak memiliki dasar hukum sama sekali ," katanya.
Pemerintah israel, yang mengaku menyuarakan aspirasi yahudi, telah menjadikan Jerusalem sebagai ibu kota pengganti Tel Aviv. Umat Islam, yang diwakili Otoritas Palestina, juga bermaksud membuka ibu kota masa depan diwilayah tersebut. Di tempat yang sama, umat kristen memiliki gereja Qiyamah.
Menurut Shmuel, kota tua Jerusalem terbagi dalam lima area, masing-masing menampung kelompok masyarakat yang secara historis pernah berdatangan ke sana : armenia, yahudi, kristen, Muslim, dan Haram as-Syarif. Kota Jerusalem dikelilingi dinding yang berpintu delapan. Salah satu pinyunya yang disebut Dung Gate menghadap persis ke Dinding Ratapan. Tempat inilah yang dianggap saklal oleh kaum yahudi. Dinding itu juga merupakan tembok luar Masjidil Aqsa. Ratusan orang setiap hari menziarahi Dinding Ratapan. Jumlahnya akan berlipat saat hari Sabat (Sabtu), yang disucikan orang yahudi.
Orang-orang yahudi menilainya suci, karena tembok tersebut diklaim sebagai bagian darikota tua Orshalem dan bagian luar tembok Heikal, tempat peribadatan Nabi Sulaiman - sisa kejayaan masa lalu. Begitu teringat dengan hal itu, mereka pun menangis menjadi-jadi. Mereka mengenang masa silam yang telah hilang. Sejak 1967, daerah disekitar dinding itu termasuk kawasan yang dikuasai israel. Karena itu, meski boleh masuk, harus menjalani prosedur pemeriksaan.
Namun Umat Islam sejak dari awal sudah menyatakan, dinding tersebut adalah bagian dari Masjidil Aqsa, Penyucian Dinding Ratapan adalah salah satu dari sekian banyak kedustaan yang dibuat kaum yahudi. Pada tahun 1520 kaum yahudi terusir dari Spanyol, dan sebagian dari mereka mengungsi ke Palestina. lalu mereka meminta kepada Sultan Sulaiman II (Khalifah Turki) agar dibolehkan beribadah disekitar dinding itu. Atas dasar kemanusian, Sultan Sulaiman mengizinkan. sejak saat itulah kaum yahudi datang ke tempat tersebut untuk mengenang masa lalu sambil menangis. Itulah sebabnya, mereka menamakannya Dinding Ratapan. "Nama tersebut sama sekali tak ada hubungannya dengan ajaran yahudi. Itu istilah yang sama sekali baru.
TOKOH - TOKOH PENTING BARAT
BUSH
OBAMA
0 comments:
Post a Comment