foto: Thinkstock
Menurut penelitian para ahli dari McGill University di Montreal, nyeri punggung menyebabkan penipisan bagian otak yang disebut dorsolateral prefrontal cortex. Bagian ini berfungsi menerima dan menafsirkan rangsang nyeri yang dikirimkan oleh sistem saraf ke otak.
Penipisan pada bagian tersebut diketahui bisa menyebabkan gangguan pada bagian otak yang lain. Dampaknya antara lain menjadikan seseorang susah menjaga konsentrasi, sulit mengambil keputusan dan tidak kehilangan sebagian fungsi kognitif dan berlogika.
Untungnya, dampak tersebut tidak bersifat permanen dan akan kembali pulih ketika nyeri punggung sudah teratasi misalnya lewat operasi. Bagian dorsolateral prefrontal cortex akan kembali menebal, sementara fungsi kognitif akan kembali seperti kondisi awalnya.
"Penebalan pada beberapa bagian di otak setelah nyeri punggung teratasi sangat mengejutkan. Setiap pasien yang nyerinya berkurang akan mengalami efek semacam ini," ungkap peneliti, Laura S Stone, PhD seperti dikutip dari WebMD, Kamis (19/5/2011).
Laura membuktikan hal itu setelah mengamati 18 pasien yang sedikitnya telah mengalami nyeri punggung dalam setahun terakhir. Saat diteliti, para pasien tersebut sedang merencanakan terapi penyembuhan antara lain melalui operasi dan penyuntikan.
Sebelum menjalani terapi, pasien diminta untuk menjalani pemindaian otak dengan teknologi Magnetic Resonance Imaging (MRI). Pemindaian dilakukan lagi setahun setelah terapinya sukses, kemudian dibandingkan dengan hasil pemindaian otak pada 16 pasien sehat tanpa riwayat nyeri punggung. (Detikhealth.com)
0 comments:
Post a Comment