foto: Thinkstock
Terganggunya penyerapan nutrisi pada anak yang sedang diare dipicu oleh gerakan usus yang terlalu cepat. Saat makanan sedang dalam proses pencernaan, usus sudah memaksanya untuk keluar sehingga tubuh tidak sempat menyerap sari-sari makanan dengan optimal.
Karena itu, anak yang sedang diare justru harus meningkatkan asupan makan agar makin banyak nutrisi yang bisa diserap. Pemberian makan jangan ditunda-tunda, karena untuk metabolisme sekalipun tubuh juga butuh energi yang hanya bisa diperoleh dari makanan.
Medical Manager Consumer Health Division Kalbe Farma, dr Helmin Agustina menyarankan untuk memilih makanan yang lunak seperti bubur atau nasi tim. Karena lunak, makanan tersebut mudah dicerna sehingga bisa diserap oleh tubuh dengan lebih cepat.
Sementara itu, jenis makanan yang harus dihindari saat diare adalah makanan-makanan yang rasanya pedas atau merangsang. Di dalam tubuh, makanan-makanan tersebut bisa memicu gerakan peristaltik usus sehingga menjadi lebih cepat dan memperparah diare.
"Semua yang rasanya merangsang jangan diberikan dulu. Misalnya merica, di mulut kadang tidak terasa pedas tetapi di dalam perut sangat merangsang," ungkap dr Helmin dalam jumpa pers Gerakan Kebersihan untuk Keluarga Sehat Indonesia (GKKSI) di fX Plaza Senayan, Kamis (12/5/2011).
Susu formula juga termasuk pantangan bagi anak yang sedang diare, karena mengandung laktosa yang bisa memperparah diare. Bahkan setelah diare berhenti, pemberian susu formula sebaiknya dilakukan secara bertahap mulai dari yang paling encer.
Jika diarenya tidak kambuh ketika diberi susu formula yang encer, takarannya bisa ditingkatkan sedikit demi sedikit menjadi lebih kental. Demikian seterusnya, sehingga perut anak punya kesempatan untuk beradaptasi dengan laktosa dalam susu yang diminumnya. (Detikhealth.com)
0 comments:
Post a Comment