“Pelan-pelan mewarnainya, coretan warna tidak boleh keluar garis ya,” terang BUDI kepada para siswa yang saat itu mengenakan baju olahraga warna biru kuning.
Usai mendengarkan pengarahan dari Kak BUDI, barulah seluruh siswa menggambar dan mewarnai wajah Ibu Kartini dan kondisi Lumpur Lapindo saat ini. Panasnya udara di dalam gerbong seolah-olah terlupakan oleh mereka yang sedang asyik menuangkan imajinasinya.
Selama kegiatan berlangsung, tentunya ada siswa yang lancar menggambar ada juga beberapa yang merengek-rengek minta bantuan Bundanya. Ada juga yang sama sekali tidak mau menggambar malah naik di kursi komuter dan melihat suasana di luar kereta. “Bunda, bagaimana,” keluh KEISHA ARJHANSA satu diantara siswi play group.
NUR SHOLIKAH Kepala Sekolah PGTK Al-Amin mengatakan, sehubungan dengan peringatan Hari Bumi, anak-anak dikenalkan Lumpur Lapindo sebagai dampak alam yang telah terjadi 4 tahun yang lalu hingga sekarang.
Sedangkan naik kereta api komuter sebagai transportasi alternativ yang ramah lingkungan. “Apabila banyak orang yang memanfaatkan kereta maka asap kendaraan di jalan raya akan berkurang,” terang NUR SHOLIKAH.
Sementara itu, untuk memperingati Hari Kartini para siswa di ajak menggambar wajah Ibu Kartini agar senantiasa teringat sosok Kartini yang memerdekakan kaum wanita di jaman penjajahan. “Kartini adalah seorang wanita yang memiliki tekad mencerdaskan kaum wanita yang tak kalah dengan kaum lelaki,” ungkap NUR SHOLIKAH seperti dalam rilis yang dikirim untuk suarasurabaya.net, Selasa (19/04).(tok)
Sumber:http://kelanakota.suarasurabaya.net/?id=e5b5443606c7f1c14e9ef5b37a66e26c201191560
0 comments:
Post a Comment