Kalangan Industri
beranggapan bahwa ketika terjadi kecelakaan nuklir di sebuah PLTN, hanya dalam persentase kecil unsur radioaktif yang berada di dalam inti reaktor akan terlepas ke sekitarnya. Akan tetapi ketika terjadi bencana pada PLTN Chernobyl, hampir seluruh partikel di dalam inti reaktor tersembur ke luar dan telah menyebar bersama angin hingga ke Eropa Barat dan Kanada.
Pemicu Ledakan di PLTN Chernobyl
Reaktor nuklir rentan terhadap dua jenis kecelakaan:
(1) kecelakaan karena kehilangan fungsi pendingin, dan
(2) kecelakaan karena reaktivitas yang tak terkendali.
(1) kecelakaan karena kehilangan fungsi pendingin, dan
(2) kecelakaan karena reaktivitas yang tak terkendali.
Kecelakaan karena kehilangan fungsi pendingin terjadi ketika panas yang dihasilkan oleh inti reaktor tidak dapat dihilangkan, sehingga menyebabkan bahan bakar nuklir menjadi sangat panas dan meleleh. Kecelakaan karena reaktivitas tak terkendali terjadi ketika kontrol dari inti reaktor kehilangan fungsinya, sehingga menyebabkan reaksi nuklir secara liar dan melepaskan sejumlah besar energi. Kecelakaan pada PLTN Chernobyl adalah tergolong kecelakaan karena reaktifitas yang tak terkendali.
Pada tanggal 25 April 1986, generator listrik dari reaktor Unit 4 dari PLTN Chernobyl dilepas dari jaringan listrik untuk menjalani perawatan rutin. Pengujian itu untuk memeriksa kemampuan peralatan darurat sistem pendingin unit tersebut selama periode transisi antara saat terputusnya suplai listrik dengan saat dihidupkannya diesel penggerak generator darurat untuk menyuplai listrik bagi motor pompa air sistem pendingin reaktor unit tersebut.
Akan tetapi pengujian, yang dianggap bukan merupakan bagian dari pengoperasian reaktor nuklir, dilakukan tanpa koordinasi dengan staff yang bertugas dalam pengoperasian serta keselamatan reaktor. Akibatnya, prosedur maupun ketentuan di dalam proses pengujian menjadi tidak lengkap, dan petugas yang melakukan pengujian tidak diingatkan tentang implikasi dari pengujian listrik tersebut terhadap reaktor apabila diesel generator emergency gagal dihidupkan.
Lemahnya koordinasi dan kewaspadaan, akibat rendahnya âbudaya amanâ di kalangan staff, telah menyebabkan sejumlah penyimpangan dari tindakan operator akan prosedur keselamatan dan membawa mereka kepada situasi yang amat berbahaya.
Kombinasi dari faktor-faktor pengabaian dan penyimpangan tersebut telah menyebabkan lonjakan daya listrik yang tak terkendali, disusul dengan ledakan yang nyaris merusakkan seluruh bagian reaktor Unit 4.
Kenaikan suhu akibat kegagalan kerja sistem pendingin tersebut telah melelehkan bahan bakar dan melepas partikel berkekuatan 1.900 PBq ke sekitar reaktor.
Kronologi
Pada tanggal 25 April 1986, generator listrik dari reaktor Unit 4 dari PLTN Chernobyl dilepas dari jaringan listrik untuk menjalani perawatan rutin. Pengujian itu untuk memeriksa kemampuan peralatan darurat sistem pendingin unit tersebut selama periode transisi antara saat terputusnya suplai listrik dengan saat dihidupkannya diesel penggerak generator darurat untuk menyuplai listrik bagi motor pompa air sistem pendingin reaktor unit tersebut.
Akan tetapi pengujian, yang dianggap bukan merupakan bagian dari pengoperasian reaktor nuklir, dilakukan tanpa koordinasi dengan staff yang bertugas dalam pengoperasian serta keselamatan reaktor. Akibatnya, prosedur maupun ketentuan di dalam proses pengujian menjadi tidak lengkap, dan petugas yang melakukan pengujian tidak diingatkan tentang implikasi dari pengujian listrik tersebut terhadap reaktor apabila diesel generator emergency gagal dihidupkan.
Lemahnya koordinasi dan kewaspadaan, akibat rendahnya âbudaya amanâ di kalangan staff, telah menyebabkan sejumlah penyimpangan dari tindakan operator akan prosedur keselamatan dan membawa mereka kepada situasi yang amat berbahaya.
Kombinasi dari faktor-faktor pengabaian dan penyimpangan tersebut telah menyebabkan lonjakan daya listrik yang tak terkendali, disusul dengan ledakan yang nyaris merusakkan seluruh bagian reaktor Unit 4.
Kenaikan suhu akibat kegagalan kerja sistem pendingin tersebut telah melelehkan bahan bakar dan melepas partikel berkekuatan 1.900 PBq ke sekitar reaktor.
Dampak Kebocoran Radioaktif.
* Dari 650.000 orang, yang disebut âliquidatorsâ karena ikut serta dalam pembersihan secara dadakan, kira-kira 5.000 hingga 10.000 dari antara mereka meninggal secara dini karena radiasi (Medvedev G., The Truth about Chernobyl, New ork, Basic Books,1991).
* Ladang gandum seluas 100.000 mil persegi di Ukraina dan Belarus telah terkontaminasi dan masih akan berlangsung ribuan tahun karena setengah umur isotopnya. Setengah umur Plutonium Pu-239 adalah 24.000 tahun.
* Partikel radioaktif telah jatuh ke wilayah Austria, Bulgaria, Cheko dan Slovak, Finlandia, Perancis dan Jerman. Juga telah menyebar ke Kanada, Amerika Serikat, serta hampir seluruh negara di belahan utara. Karena Cesium-137 dan beberapa isotop lainnya, seperti Strontium-90 dan Plutonium-239, memiliki setengah umur yang panjang maka beberapa bahan pangan di Eropa diperkirakan akan terkontaminasi selama ratusan tahun ke depan.
* Inggris, yang jaraknya sekitar 2.400 kilometer dari lokasi PLTN Chernobyl, ditemukan 226.500 ekor domba pada 382 peternakan yang telah terkontaminasi Cesium-137 . Keadaan ini dari daging potong yang berasal dari peternakan tersebut.
* Rusa besar (reindeer) di wilayah Scandinavia juga terkontaminasi Cesium-137 setelah terjadi ledakan di Chernobyl.
Keadaan PLTN Chernobyl di Tahun 2011
Dua puluh lima tahun setelah kecelakaan nuklir yang terburuk dalam sejarah ini, ada sekitar 6 penduduk yang tinggal di daerah yang terkontaminasi radiasi nuklir. Kegiatan ekonomi daerah setempat menjadi stagnan, dan 3 negara (Ukraina, Belarus, dan Russia) telah mengeluar dana milyaran dollar untuk mengatasi efek radiasi di daerah tersebut. Masalah kesehatan yang bersifat kronik, khususnya di kalangan anak-anak, telah merajalela. Cacat genetika yang dialami bayi-bayi yang lahir di daerah ini tahun demi tahun setelah kecelakaan ternyata terbukti. (Caldicott, 2006)
Saat ini, ratusan euro diperlukan untuk membungkus PLTN Chernobyl di tengah kekhawatiran akan kebocoran radiasi lain yang berpotensi menimbulkan bencana.
Hikmah dari Chernobyl
Hikmah yang paling penting untuk dipelajari adalah bahwa kecelakaan PLTN yang berukuran besar dan memiliki implikasi menyebar melampaui batas negara, wajib dihindari karena akibatnya dapat mempengaruhi (langsung maupun tidak langsung) banyak negara, bahkan pada jarak yang cukup jauh dari lokasi kecelakaan.
Tidak tertutup kemungkinan bahwa kelak akan diberlakukan suatu undang-undang internasional bahwa korban-korban di negara-negara tetangga juga harus menjadi tanggungan Pemerintah negara di mana reaktor tersebut berada. Sebagai gambaran, jika Pemerintah jadi membangun PLTN di pulau Bangka atau Belitung maka seluruhâ penduduk negara Singapura dan sebagian penduduk Malaysia akan berisiko terkena radiasi dari kebocoran radioaktif dari reaktor PLTN tersebut.
Sumber: http://www.kaskus.us/showthread.php?t=8158464
0 comments:
Post a Comment