(Foto: thinkstock)
Jika selama ini sampah dikelompokkan menjadi sampah organik dan anorganik, maka sampah plastik biasanya digolongkan ke dalam kelompok anorganik.
Plastik dan polystyrene (atau lebih dikenal dengan styrofoam) membutuhkan waktu yang panjang, sekitar 500-1000 tahun untuk dapat terurai. Hal ini membuatnya sering digolongkan menjadi bahan anorganik.
"Polystyrene atau styrofoam sebenarnya organik. Ini terbuat dari minyak yang awalnya berasal dari material organik," jelas Sugianto Tandio, CEO PT Tirta Marta Indonesia dalam acara bincang santai bersama media dengan tema 'Enhanced Your Lifestyle: Greener Living With Oxodegradable Polystyrene' di By The Beach Cafe, Plaza EX Entertainment X’nter, Jakarta, Selasa (26/4/2011).
Menurut Sugianto, atom penyusun polystyrene juga sama dengan beras atau gula, yaitu hidrokarbon. Hanya saja mata rantainya panjang sehingga mikroba tidak bisa memakannya dan membutuhkan waktu panjang untuk terurai dan akhirnya bisa dimakan oleh mikroba.
Hal tersebut juga dibenarkan oleh Ketua Asosiasi Persampahan Indonesia (Indonesia Solid Waste Association atau InSWA), Ir Sri Bebassari, MSi.
"Plastik sendiri adalah bahan organik. Jadi istilah sampah organik dan anorganik sebenarnya harus dibenahi," jelas Ir Sri.
Menurutnya, yang menjadi masalah dalam dunia persampahan bukanlah plastiknya (karena plastik adalah organik) tapi mudah terurai atau tidaknya sampah tersebut.
"Jadi mustinya dipisahkan antara sampah mudah terurai dengan sampah yang sulit terurai," jelas Ir Sri yang pernah bekerja di BPPT (Badan Pengkajian Dan Penerapan Teknologi) selama 25 tahun.
Ir Sri mengatakan meski plastik dan polystyrene itu merupakan bahan organik, namun karena rantai molekulnya sangat panjang, maka ia baru bisa terurai 500 hingga 1000 tahun.
Sumber dari:
http://health.detik.com/read/2011/04/26/180312/1626175/766/istilah-sampah-organik-dan-anorganik-banyak-keliru?l991101755
0 comments:
Post a Comment