Home » » Membaca Tatapan Asmara

Membaca Tatapan Asmara


Senin, 4 April 2011 - Seberapa besar anda dapat menilai apakah seseorang lawan jenis melihat anda tergantung pada seberapa maskulin atau feminin penampilannya, menurut hasil penelitian. Para peneliti berspekulasi kalau mungkin ada manfaat evolusioner untuk dengan cepat menyadari ketika seorang yang cakep memandangimu.


Ahli psikologi berdebat bagaimana kita menentukan apakah orang lain melihat kamu atau tidak. Salah satu sudut pandangnya adalah “itu hampir pasti masalah geometri,” kata Benedict C. Jones, dari Universitas Aberdeen, Skotlandia – orang hanya melihat pada putihnya mata atau tampilan wajah lainnya, tanpa terpengaruh wajah secara keseluruhan. Namun Jones dan koleganya, Julie Main, Lisa DeBruine, dan Lisa Welling dari Universitas Aberdeen dan Anthony Little dari Universitas Stirling, menduga lebih dari itu. Mereka merancang sebuah eksperimen untuk melihat apakah seberapa maskulin atau femininnya wajah mempengaruhi seberapa cepat seorang pemandang dapat memperoleh respon.

Para relawan melihat pada wajah-wajah dengan tampilan laki-laki atau perempuan yang dibesarkan atau dikurangkan; wajah dibentuk seperti itu untuk terlihat lebih atau kurang maskulin/feminin. Ketika wajah terlihat di layar komputer, relawan diminta menekan tombol secepat mungkin untuk menandai apakah wajah tersebut melihatnya atau tidak melihatnya. Baik wanita dan pria dapat melakukan itu lebih cepat ketika wajah memiliki karakteristik seksual yang diperbesar. “Wanita paling cepat menandai kalau wajah melihatnya ketika wajah tersebut adalah wajah cowok yang terlihat maskulin. Cowok lebih cepat ketika mereka melihat wanita cantik dan feminin,” kata Jones. Penelitian ini diterbitkan dalam jurnal Psychological Science, jurnal ilmiah milik Association for Psychological Science.

http://www.veronikalove.com/blog/wp-content/uploads/2009/04/01.jpg

Jones berspekulasi kalau kemampuan untuk mempersepsi orang yang menarik lebih cepat mungkin berguna pada manusia purba. Penelitian sebelumnya menunjukkan kalau pria maskulin dan wanita feminin merupakan pasangan yang paling sehat. “Sepertinya sangat menguntungkan kalau kita mampu mendeteksi apakah orang yang potensial untuk menjadi pasangan melihat ke arah kita,” kata Jones. “Bila saya di dalam café dan ada cewek cakep melihat ke saya – kalo saya belum menikah – saya akan segera membalas pandangannya sebelum orang lain melakukannya.”

Sumber berita :

Association for Psychological Science.

0 comments:

Post a Comment